Alhamdulillah,
Bersyukurnya saya dikaruniahi Allah kulit wajah yang normal, jarang bermasalah dan berwarna cerah alami.
Soal warna kulit, khususnya pada wajah, memang anugerah Sang Maha Pencipta.
Namun masih banyak perempuan yang menganggap warna kulit yang cerah cenderung ke putih adalah yang ideal. Akibatnya beberapa dari mereka rela melakukan apapun demi mendapatkan warna kulit idaman. Salah satunya dengan memakai krim pemutih wajah yang hasilnya instan.
Kalian tentu sadar, kalo pencerah wajah yang hasilnya instan itu biasanya kurang bagus, karena pasti ada zat keras dalam kandungan bahannya. Bisa jadi berbahan merkuri.
Apa itu merkuri? Banyak yang tau merkuri adalah zat berbahaya tapi tidak tau secara jelas.
Merkuri kita kenal sebagai Air Raksa.
Adalah logam berat yang bersifat cair, yang secara alami berada di alam.
Zat ini dapat beracun bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikontrol penggunaannya.
Untuk itu, sebagai konsumen kita harus cerdas dan bijak dalam memilih kosmetik. Harus yang kandungan bahannya aman dan sesuai standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Nah, seperti apa kosmetik yang aman sesuai standar BPOM itu?
Baca juga : 5 Rahasia Kecantikan Alami Wanita Jepang
Pada hari Rabu tanggal 16 September 2020, BPOM mengadakan CosmeTalk berjudul "Stop Kosmetik Bermerkuri - Petaka Dibalik Putih dalam Sekejap" secara virtual via aplikasi Zoom, dengan menghadirkan narasumber Ibu Dr. Penny K. Lukito, MCP (Kepala Badan POM RI), Dra. Mayagustina Andarini, Apt. M.Sc. (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik), dr. Anggind G. Andromeda / Dokter Grand Lich (Youtuber/Pengamat Kosmetik), dr. Listya Paramita, Sp. KK. (Dokter spesialis kulit dan kelamin), serta 2 orang public figure, yaitu Vidi Aldiano dan Dhini Aminarti.
Saya dan manteman blogger diundang hadir dalam webinar ini, sebagai bagian dari agen perubahan yang akan menginformasikan kepada masyarakat tentang hal ini.
Acara dibuka dengan penjelasan Dr. Penny K Lukito, Kepala Badan POM RI, tentang tugas dari BPOM dan tantangan yang dihadapi, khususnya dalam menertibkan produk-produk kosmetik berbahan merkuri dan menindaki produsen pembuat kosmetik yang berbahaya tersebut. Pengawasan dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari produk diproduksi, diberikan izin edar, diedarkan hingga ke tangan konsumen. Termasuk juga distribusi, evaluasi iklan hingga evaluasi efek samping produk. Tugas BPOM dilaksanakan oleh 33 balai besar di seluruh ibukota propinsi dan 40 lokal POM di beberapa kota di Indonesia.
Perlu kita tau juga definisi kosmetik itu apa sih? Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia yang bertujuan untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, melindungi dan atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Kosmetik bukan obat dan tidak untuk mengobati.
Larangan untuk kosmetik bermerkuri sudah tertuang dalam Peraturan Presiden RI no.21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri. Selain itu BPOM juga telah mengeluarkan Peraturan Badan POM nomor 23 tahun 2019 tentang Persyaratan Tekhnis Bahan Kosmetik. Untuk itu BPOM telah melakukan penguatan dalam pengawasannya. Namun sayangnya masih tetap marak beredar. Hal ini dikarenakan masih adanya pasokan dari supplier dan permintaan dari masyarakat. Persepsi yang kurang tepat dari masyarakat, khususnya wanita, yang mengatakan cantik harus memiliki kulit putih dan mereka belum menyadari bahaya dari hasil yang instan.
Baca juga : "Beauty Talk & Beauty Class" Mempercantik Luar Dalam
Ciri Kosmetik Bermerkuri & Tanda Kita Telah Terpapar
Adapun ciri kosmetik yang mengandung merkuri sebagai berikut :
1. Krim terasa lengket
2. Aroma aluminium sngat terasa atau parfum yang menyengat untuk menghilangkan aroma aluminium.
3. Krim berwarna krem, putih abu-abu atau mengkilat.
4. Bila diusap di kulit terasa panas dan gatal.
5. Hasil yang didapatkan kurang dari 2 minggu.
Sedangkan tanda-tanda yang muncul ketika kita terpapar merkuri adalah kulit menjadi kering, kasar, terkelupas, kemerahan, rasa seperti terbakar, panas, gatal, sensitif terhadap sinar matahari. Namun sering kali gejala tersebut diabaikan dan dianggap wajar sebagai cara kerja dari produk kosmetik yang digunakan. Lama-kelamaan terjadi gangguan kulit (dermatitis, hipo/hiper pigmentasi, baboon syndrome, erythema persisten), gangguan sistemik yaiut gangguna/kerusakan ginjal, kerusakan permanen otak, ganggun perkembangan janin, aborsi hingga kanker.
Yang juga harus diwaspadai pula adalah produk kosmetik yang kemasannya polos, tanpa keterangan. Produk yang bagus adalah ada label pada kemasan, lengkap mulai dari keterangan kandungan bahan, cara pemakaian, tanggal kadaluarsa, no. batch dan izin BPOM. Selain itu juga produk palsu yang kemasannya memakai merk terkenal tapi isinya adalah hasil racikan.
Teliti & Bijak Memilih Kosmetik
Dhini Aminarti dan Vidi Aldiano yang hadir dalam CosmeTalk ini mengungkapkan kalo mereka pun kadang ditawari untuk mempromosikan produk kosmetik, khususnya pencerah wajah. Namun dengan pertimbangan yang bijak, setelah mengecek produsennya, kandungan bahannya, lihat media sosialnya, kebanyakan yang akhirnya ditolak.
Dhini menyarankan setiap orang, khususnya perempuan, harus pintar dan bijak memilih produk yang dibutuhkan. Sedangkan Vidi mengajak kita semua untuk bangga dengan warna kulit yang dimiliki.
Ada pula kesaksian 3 orang perempuan dari profesi yang berbeda-beda, yakni Aqilah Liony - Pelatih Renang, Sedya Istiqomah - Karyawan Swasta, dan Ayu Imanda - Blogger. Mereka adalah korban kosmetik mengandung merkuri. Awalnya membeli produk secara online yang dupenuhi janji bisa memutihkan kulit, menghaluskan dan sebagainya. Ternyata kulit malah jadi infeksi, bernanah, bahkan ada yang dari kepala hingga kaki. Sejak itu mereka tidak ada lagi yang mau membeli produk secara asal-asalan.
![]() |
Kesaksian Ayu Imanda - Blogger yang pernah jadi korban produk bermerkuri |
![]() |
Produk-produk bermerkuri |
Baca juga : Beauty Class Khusus Blogger
Dalam webinar ini, pihak BPOM memperlihatkan produk-produk yang mengandung merkuri. Ada banyak sekali, khususnya krim yang menjanjikan kulit menjadi putih. Setelah itu diputarkan video saat penggerebekan pabrik kosmetik ilegal yang memperlihatkan bagaimana produk dibuat dengan cara yang tidak higienis, menggunakan alat seadanya.
Di akhir acara, Ibu Dra. Mayagustina Andarini, Apt. M.Sc. (Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik) yang akrab disapa Ibu Maya, mengingatkan hal ini :
So, ingat ya manteman, kulit yang cantik itu bukan yang putih, melainkan yang sehat dan bersih. Apapun warna dan jenis kulitnya.
Iyya... bahaya memang klo produk bermerkuri makanya sy jg menghindari produl pemutih instan yg mengandung merkuri. Mesti teliti memilih produk
BalasHapusIyess betul banget, kulit putih bukan tujuan untuk menjadi syantik.
BalasHapusYang penting cantik itu bersih, berseri dan selalu senyuum biar keliatan maniiiieezz.
Semoga banyak yang baca ini. Cantik itu gak harus putih. Kan sayang banget tuh wajah udah oke tapi gara-gara terbuai kata cantik itu putih, eh malah milih kosmetik yang bermerkuri. Ini gak banget lah. Bahaya kan buat wajah
BalasHapusSetuju aku..
BalasHapusCantik nggak harus putih...
Cantik itu klo kita punya kulit yg sehat dan terawat
Keren ya BPOM meskipun saat ini sedang tidak bisa tatap muka untuk memberikan info semacam ini, mereka berinisiatif untuk tetap melakukan penyuluhan atau edukasi semacam ini via digital teknologi
BalasHapusAih iya, itulah anggapan banyak orang. Kulit wajah putih adalah segalanya. Jadi ingat waktu anak kedua saya lahir, kulitnya hitam eh kecoklatan, alias sawo matang, duh tiap ada yang lihat..pastiii aja dibandingkan sama kakaknya yang putih. Ckckckk
BalasHapusHahhahaaa iya yaa beda banget Andyy merekaa.
HapusAwas jangan pake kosmetik bermerkuri nantii yaa
Iya, sih. Yang penting bersih dan sehat, ya. Kalau pakai merkuri ya sama sekali enggak sehat.
BalasHapusPaparan yang tinggi terhadap merkuri dapat berupa kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal. Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh.
BalasHapusDuh, ngeriiiii banget klo baca ini ya. Pokoke yg instan2 itu rentan bawa bahaya.
Jadilah cantik/ganteng dgn cara sewajarnya yaaa
Seneng deh pengetahuan tentang merkuri ini wajib di sebarluaskan. Karena sangat bermanfaat sekali. Serem sama efek merkuri ke organ tubuh sampai bisa merusak saraf.
BalasHapusTerima kasih sharingnya ya mbaa.. jadi makin paham nih sekarang dan mesti cari yang bener2 aman ya. jangan tergiur dengan hasil cepat instan
BalasHapusSetuju, kulit cantik bukan yang putih. Ngeri juga ya kalo kena kosmetik bermerkuri. Jadi, kita sebagai konsumen harus cerdas pilih kosmetik
BalasHapusAduuhhh ngeri banget efek kosmetik dengan kandungan merkuri. Sampai bernanah gitu ya kalo baca cerita dari penggunanya. Aku lebih memilih kulit bersih aja dari pada putih karena merkuri
BalasHapusefek dari produk kosmetik bermerkuri ini beneran ngeri ya mba... bahkan bisa mengancam nyawa juga
BalasHapusDulu sempat ditawari krim sepaket isi 3 sama facial wash-,ya. Tapi pas tak lihat kok warnanya kuning dan baunya pekat banget. Krim malamnya juga kuning, lengket dan teksturnya gak halus. Auto ngeri saya, Mbak. Emang sih, yang nawarin itu hasil kulitnya putih bersih tanpa noda. Tapi begitu berhenti, jerawat dan flek langsung nongol semua. Memang urusan skincare ini juga butuh pengetahuan kok.
BalasHapusAlhamdulillah aku pernah pengen putih haha.. selain karena nggak percaya dengan bahan-bahan kosmetik yang mengklaim bisa membutuhkan juga karena bakal lucu muka putih kulit badan enggak, ujung-ujungnya belang ��
BalasHapusSetuju banget sama "cantik tidak harus putih". Dulu saya punya sahabat, kulitnya gelap, tapi parasnya menarik karena sikapnya menyenangkan, bersih dan senyumnya juga manis sekali. Yang penting memang kulit wajib dirawat dong, supaya selalu bersih dan sehat.
BalasHapusPemahaman seperti ini penting banget di masyarakat. Agar tidak mudah terpikat janji palsu kosmetik abal-abal.
BalasHapusHarus sering2 kita mengedukasi ke orang2 (qpalagi perempuan) ttg bahaya merkuri ya, mbak. Penting bgt soalnya
BalasHapusYg pasti kalau ada merkuri gak akan lolos uji bpom ya mbak, jd pasti gak akan dapat nomor registrasinya?
BalasHapusKudu hati2 memang ya memakai kosmetika/ skincare, jangan sampai maunya cantik malah kulit jd rusak atau kena penyakit lainnya
Nah, i am agree with you. Beauty not just white face. But beautifull from deep inside more important but we still care about lifestyle specially our skin and face
BalasHapusBener y mba instan terus Putih pasti Ada bahaya yg mngincar.. pdhl kulit saeo matang malah lbih Aman ketimbang yg Putih ya
BalasHapusini yang harus dipahami ya bahwasannya putih itu bukan mutlak cantik, justru kulit sehat itu yang terlihat cantik. Ngeri memang efek kosmetik bermerkuri
BalasHapusDi kita begitu sih ya mindsetnya. Perempuan cantik itu kudu berkulit putih. Jadinya para perempuan banyak yang kepengen putihin wajah. Sampe-sampe gak teliti memilih kosmetik. Bahkan berani pakai sama yang harganya murah banget. Yang harus ditumpas habis produsennya nih. Nakal dengan menggunakan merkuri sebagai zat pemutih :(
BalasHapusMesti jeli mengenali kosmetik yang kita pakai yaa, kak Erry.
BalasHapusAku sendiri kadang sering membatin kalau ada wanita yang kulitnya cantik putih alami.
Sebagai konsumen kita memang harus hati-hati dalam memilih kosmetik ya, jangan sampai membeli kosmetik yang ada merkurinya.
BalasHapusMau cantik nanti malah rusak kulitnya.
Sosialisasi tentang bahaya produk kosmetik bermerkuri memang harus selalu berkelanjutan ya mbak, soalnya tetap saja ada yang mau bisnis ilegal tanpa takut dosa, dan tetap saja ada masyarakat yang mudah tergoda
BalasHapus